Minggu, 13 November 2016

Sex And The CIty

"Sex And The City" sebuah film yang rilis pada tahun 2008 lalu yang menceritakan tentang empat perempuan usia 40 tahunan yang bersahabat dan memiliki konflik masing-masing.
Pertama kali gue nonton film ini adalah saat gue masih kelas 2 SMP, gue nonton bareng Everson dan Dyani dan gue sempat mengira kalau film ini adalah film biru karena judulnya mengandung kata seks.
Padahal film itu bukan film biru. LMAO
Jadi ceritanya, sekian tahun berlalu, pada tahun 2016 ini tiba-tiba aja ada niatan untuk kembali nonton film Sex And The City yang ternyata ada sekuelnya di tahun 2010. Begitu gue tonton ulang, gue ngerasa jatuh hati sama persahabatan mereka. Mereka berteman sejak mereka masih usia 20 tahunan hingga sekarang mereka berusia diatas 40 tahun. Permasalahan diantara mereka pun beragam dan cukup kompleks seperti permasalahan orang dewasa pada umumnya. Seperti tanggung jawab pada anak, me time, dan kesetiaan pada pasangan.
Lanjut dari situ, ternyata Sex And The City ini ada tv seriesnya yang mengudara dari tahun 1998 sampai 2004. Setelah perjuangan sana-sini akhirnya gue pun dapat tv seriesnya dan kembali jatuh hati sama mereka. Gue suka karakter-karakter yang ada di sana yang menurut gue sangat kaya. Carrie Bradshaw si penulis yang bebas. Samantha Jones si PR yang feminis. Miranda Hobbes si pengacara yang mandiri. Charlotte York si art gallery dealer yang (paling tidak) sedikit polos.
Diantara keempat tokoh itu, gue paling suka Samantha Jones. Samantha adalah seorang feminist sejati meskipun gak pernah disampaikan di film ataupun tv seriesnya. Tapi dia seolah mengatakan kalau perempuan itu mempunyai hak yang sama dengan laki-laki. Samantha sangat suka seks dan ia sering melakukan seks seperti yang pria lakukan (abis maen terus pulang, ngomong "I'll call you" but never call). Dia tokoh yang gak percaya sama pernikahan dan relationship. Saat Carrie mau nikah sama Mr Big di SATC The Movie, dia kaget dan mengatakan kalau Carrie masuk list "teman yang gak akan menikah", dan ia sempat beragumen hebat saat Charlotte mengatakan akan menikah.
Tapi diantara semua itu, gue suka dengan tv seriesnya karena menyajikan sesuatu yang menginspirasi buat gue. Carrie sebagai penulis seringkali melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang menjadikan sebuah dasar cerita per-episode sehingga tidak salah kalau ada orang yang bilang SATC ini adalah kitab suci para wanita tentang cinta, persahabatan, keluarga, dan seks.
Mengacu pada judulnya, herannya seks yang ada di tv series dan filmnya, berbeda dengan seks-seks yang pernah kita tonton di suatu film (bukan film biru yaaa). Seks di sini sudah menjadi bagian gaya hidup mereka. Mereka bisa jadi bertemu di suatu tempat dengan cowok asing yang keliatannya keren, ajak pulang ke rumah, dan -boom-. Tapi itu semata-mata karena seks sudah menjadi gaya hidup mereka. Seks bukan hal yang sakral (kecuali untuk Charlotte, dia menganggap seks adalah hal yang sakral dan karena itu ia sering bertengkar dengan Samantha yang menganut seks bebas).
Tapi di samping itu, gue benar-benar suka dengan setiap episodenya yang menampilkan permasalahan-permasalahan umum yang biasanya sering terjadi dalam cinta, persahabatan, keluarga, dan seks. Seperti contohnya, pada episode Hot Child in The City (Season 3) membahas tentang anak-anak yang berperilaku dan bergaya seperti orang tua sedangkan orang yang sudah tua masih menyukai sesuatu yang kekanak-kanakkan.
Sekali lagi, gue terkadang masih suka terinspirasi sama tv series SATC ini meskipun yah kadang suka ada kritik negatif-_- Well mungkin karena mereka gak pernah nonton atau judge by its name.

P.s sori keterbatasan waktu karena mesti kuliah-_-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

watch your words