Minggu, 14 September 2014

INGENUO (REVIEW)

Cover Jilid Kedelapan
Ingenuo juga komik lumayan jadul. yaah, ketauan deh gue pencinta komik rada jadul(?). yah, gue suka komik ini karena penasaran ceritanya bawa-bawa fotografer gitu. kan gue saat itu murid broadcast dan belajar fotografi. ini juga komik Taiwan, bukan komik Jepang. yah, lumayan langka deh. ceritanya sih rada pedopil. yah ketauan lagi deh gue pecinta komik pedopil wkwk

SINOPSIS
Ding Jiayu adalah murid SMU yang menyamar menjadi laki laki agar bisa bekerja sambilan di Studio Foto milik Yangzhao, fotografer handal yang menjadi idolanya. tapi kedok Jiayu akhirnya ketauan dan herannya, ia tidak diusir oleh Yangzhao. hubungan mereka yang seperti anjing-kucing itu memiliki banyak persamaan, yaitu bahwa mereka samasama saling menyukai. tapi perbedaan umur yang cukup jauh membuat Jiayu berpikir Yangzhao hanya ingin bermain main dengan dirinya yang masih hijau ini.

aaaaaaaaaaa, emang sih banyak adegan yang sedikit dewasa, tapi ya mangakanya juga gak gambar vulgar kok. ceritanya lucu, romantis, yah walaupun rada pedopil. tapi yangzhao bener-bener bikin iriii. pengen punya cowok kayak yangzhao rasanya. aduuuh ngayal-_- wkwk

POOR PRINCE (REVIEW)

Cover Jilid Pertama
ini juga komik jadul. gue iseng belinya pas gue lagi jalan ke Jatinegara dan ngeliat ada komik ini. iseng doang sebenernya, barangkali aja seru gitu. yaudah kan gue beli 3 jilid tuh. dan setelah gue baca, anjir, masterpiece! kocak banget komiknya. sejak itu gue bertekad nyari itu komik kemana-mana tapi jarang banget, nemu jilid 8. akhirnya gue ke Senen dan ketemu itu komik. gue beli langsung sampe habis di volume 14 seinget gue. puas!

SINOPSIS
Ceritanya tentang seorang murid SMU bernama Yamada Taro. ia pintar, berbakat, baik, tampan, tapi kekurangannya hanya satu. ia sangaaat miskin. dia bersahabat dengan Takuya Mimura, yang pintar, tampan dan baik hati juga. bedanya sama Taro, Mimura beneran kaya raya. tapi banyak yang mengira Taro itu kaya raya, dan disitulah lucunya.

gue sih jujur pribadi suka banget sama kisah selingan, Mimura sama adiknya Taro, Yoshiko. jadi awalnya (awas SPOILER), Taro yang bekerja di rumah Mimura sebagai pembantu saat golden week kedatangan adiknya, Yoshiko yang mampir sebentar ke kediaman Mimura. kakek Mimura yang ingin mempunya calon menantu yang imut-imut dan manis, langsung jatuh hati pada Yoshiko yang saat itu masih kelas 4 SD dan langsung menjodohkannya dengan Mimura. Taro awalnya tidak setuju karena Yoshiko masih SD langsung berubah begitu mengingat Mimura dari keluarga kaya. Mimura sendiri tidak menolak dijodohkan dengan Yoshiko, malah sepertinya menikmati saja yang justru membuat Taro panik sendiri.
yah, keliatannya emang rada pedopil sih. tapi seru aja. lucu banget haha.

HERE WE ARE (REVIEW)

Cover Jilid Pertama

Cover Jilid Terakhir
Sebenarnya, telat banget gue tau komik ini. Gue tau komik ini tahun 2009 sedangkan komik ini udah terbit dari taun 2006. awalnya gue gak tertarik sama komik ini. lalu kenapa gue lantas sangat menyukai komik ini?? itu karena di setiap komik yang gue beli, pasti ada aja resensi tentang komik ini. Here We Are. otomatis gue penasaran dong, komik apaan sih ini. seru banget apa? eh pas gue baca, sialan, seru banget. haha. dari yang gue ketawa, senyum senyum sendiri sampe nangis bercucuran airmata haha.
berhubung gue telat dapetin ini komik, gue mencari jilid sebelumnya susah banget. apalagi saat itu, mangakanya juga sempet vakum karena katanya kecelakaan (itu yang gue baca di forum). duh perjuangan banget deh ngoleksi ini komik. gue sempet baca di rental komik, tapi rasanya kurang greget gitu kalo gak punya langsung haha.

SINOPSIS
ceritanya tentang cewek SMU bernama Nanami Takahashi yang baru masuk di hari kedua sekolah dan berusaha akrab dengan beberapa murid di kelasnya. salah seorang teman Takahashi bernama Mizuguchi memintanya merekomendasikan Mizuguchi agar menjadi sekretaris kelas supaya bisa berdekatan dengan murid populer bernama Motoharu Yano. sayangnya, saat di kelas, Takahashi salah menyebut nama Mizuguchi dengan Mizuhara, hingga akhirnya ia dipilih menjadi ketua kelas. semua adalah salah Yano yang memberitahukan nama Mizuguchi yang salah. semenjak Takahashi dan Yano menjadi ketua kelas dan wakilnya, hubungan mereka berdua pun menjadi akrab hingga akhirnya Takahashi menyukai Yano dan menyatakan perasaannya. tapi perasaan Yano pada Takahashi masih belum jelas. karena Yano masih mencintai mantan pacarnya yang sudah meninggal, Nana Yamamoto, yang juga kakak dari teman sebangku Takahashi, Yuri Yamamoto.
di acara api unggun sekolah, Yano menyatakan perasaannya pada Takahashi dan akhirnya mereka berdua pacaran. tapi Takahashi masih merasakan ada sesuatu yang ganjil antara Yuri dan Yano, karena Yuri sangat membenci Yano padahal kematian kakaknya bukan kesalahan Yano. Takahashi berusaha mengorek informasi dari sahabat Yano sejak SD, Masafumi Takeuchi, tapi Takeuchi bilang tidak ada apa-apa diantara keduanya.
Masalah semakin rumit ketika ternyata Yuri dan Yano pernah melakukan 'itu' dan Yuri juga jatuh cinta pada Yano sejak Yano masih pacaran dengan kakaknya. Yuri membenci Yano karena sebenarnya ia sangat mencintai pria itu walaupun pria itu sebenarnya hanya memanfaatkannya. Juga Takeuchi yang jatuh cinta pada Takahashi, dia harus memilih persahabatannya dengan Yano atau cintanya pada Takahashi. Dan lagi, Yano harus pindah keluar kota ikut orangtuanya yang bercerai. Complicated enough.

yah, mungkin biasa aja kali ya. tapi sumpah. feels like reality! dan lagi, kata-kata di komik itu juga dalam banget artinya. buat yang suka komik, recommended banget deh.

Sabtu, 26 Juli 2014

THE NOTEBOOK (REVIEW)


THE NOTEBOOK
Directed by Nick Cassavetes
Starring: Rachel McAdams, Ryan Gosling, Gena Rowland, many more.

SINOPSIS
Cerita diawali dengan seorang kakek tua yang berjalan memasuki sebuah ruangan dimana disana berada seorang nenek seusia dirinya. kakek itu kemudian membacakan sebuah cerita cinta gadis kaya dan lelaki miskin.
Noah Calhoun jatuh cinta pada Allie, seorang gadis kaya yang sedang berlibur musim panas bersama keluarganya ke kota tempat Noah berada. Noah seketika langsung jatuh cinta pada Allie dan mendekati gadis itu hingga akhirnya gadis itu luluh dan jatuh kepelukan Noah. mereka menghabiskan sepanjang musim panas bersama. orangtua Allie yang mengetahui hal tersebut tidak suka dan memutuskan berakhirnya libur musim panas di kota tersebut. Noah pun mengirimi Allie surat tapi suratnya tidak pernah mendapat balasan. merasa membutuh kepastian, Noah segera pergi ke kota tempat Allie berada. namun ia terkejut, Allie sudah memiliki seseorang lain yang ada disisinya. patah hati, Noah pun ikut berpartisipasi ke medan perang dan sekembalinya dari perang, ia membeli sebuah rumah dekat danau yang pernah menjadi tempatnya memadu kasih dengan Allie. dirumah itu pula mereka membicarakan masa depan dan impian mereka agar tetap bersama. Noah pun merenovasi rumah itu sesuai dengan apa yang diinginkan Allie di masa lampau. kemudian, berita tentang rumah renovasi Noah yang ternyata sangat mengagumkan itu, bergerak cepat hingga akhirnya Allie mengetahui hal tersebut. Allie yang didalam lubuk hatinya masih memiliki perasaan pada Noah pun memutuskan untuk menemui pria tersebut guna untuk menanyakan kepastian apa yang terjadi di masa lampau.
mereka pun akhirnya bertemu, Noah pun mengatakan bahwa ia sudah mengirimi Allie surat setiap harinya tapi tak satupun yang dibalas. Allie menyangkal bahwa tidak ada surat dari Noah. disaat itu pula, Noah pun mengungkapkan bahwa perasaannya pada Allie masih belum berakhir, begitu pula dengan Allie. keduanya pun kembali memadu kasih.

PENDAPAT GUE:
sebenernya ini film sama aja kayak film film cinta lainnya. kisah cinta antara yang kaya dan yang miskin. yang miskin ngejar ngejar si yang kaya dan akhirnya si kaya pun tergila gila sama yang miskin. bahkan berani menentang orangtuanya agar bisa sama si yang miskin.
pengambilan gambarnya juga biasa aja sih. gak ada yang spesial.
kalo untuk scene favorit, ada nih. waktu Allie sama Noah naik perahu di danau depan rumah si Noah. itu menurut gue indah banget haha. sama pas waktu mereka ciuman pas ujan ujanan (gambar poster).
cuman sayangnya sih di film ini gak disebutin, Allie tua kenapa bisa kayak gitu. apakah mulai pikun, apakah alzhaimer, atau kah kenapa? sampai dia gak bisa mengingat siapapun termasuk Noah dan anak anak mereka. hingga Noah setiap harinya membacakan cerita tentang kisah cinta mereka berdua, berharap agar Allie bisa ingat dirinya. tapi Allie kenapaaa????
(oke, kalo ada yang tau apa yang terjadi sama Allie, tolong kasih tau gue. gue sih baru beli novelnya, tapi belom abis. berharap menemukan jawaban dari pertanyaan gue tadi). wkwk
RATE: 7,5/10

PEMBELAAN DI CURHATAN ORANG

jadi, malem malem temen gue, Dyani, cerita katanya ada cowok sebut aja namanya W masukkin namanya dia ke blog pribadinya si W itu. dia bilang juga katanya disitu ada nama gue juga. okelah, karena merasa penasaran, gue iseng aja kan liat blog itu dan ternyata bener. disitu ada 1 cerita, yang isinya kejadian gue sama si W ini.
(kalo mau baca nih: http://wirahardi.blogspot.com/2012/05/mencintai-seseorang-yang-mencintai.html)
disitu ceritanya gue lagi suka sama orang (gue gak tau siapa gue lupa udah gak inget) dan saat yang sama dia juga katanya suka sama gue. dan disitu gue jawab pernyataan cintanya dia dengan biasa aja, malah dibilang gue mengacuhkan dia. haha. gue sih ketawa aja bacanya.
yang gue inget, saat itu gue emang sempet smsan sama dia. ya mungkin isi smsnya persis kayak yang dia kirim, gak tau ya gue udah gak inget. dan... emang gue jawab pernyataan cinta dia dengan biasa aja. kenapa? ya abisnya emang gue mesti gimana? emang dia nanya 'perasaan lo ke gue gimana? lo mau jadi pacar gue gak? lo suka gue gak?'. dia kan cuman menyatakan perasaannya doang. terus gue harus gimana.
ada cowok bilang suka sama gue (selain dia), yaudah gue bales aja sekenanya. terus gue mesti gimana? 'gue suka sama lo juga' gitu? 'ayok kita jadian' haha ngarep banget.
kenapa gue menulis tread ini? karena jujur gue masih kesel. seolah olah gue salah besar banget gitu. seolah olah gue tersangka yang kayaknya nginjek nginjek perasaan dia banget gitu. lagian mana gue tau dia suka sama gue juga, gue sama dia aja jarang smsan. dan saat dia bilang suka sama gue itu, adalah sms pertama kalinya setelah sekian lama vakum gak smsan. emang bisa ketauan kalo dia suka sama gue kalo gitu?
orang yang sms gue terus nanyain kabar aja belom tentu gue peka, apalagi itu.
lagian suka kan belom berarti sayang ataupun cinta. suka belom berarti juga ngajak pacaran. suka relatif. gue suka diri gue. gue suka lo. lo. lo. gue suka komik. gue suka film. gue suka apapun yang enak. tapi belom tentu gue sayang kan?

Selasa, 22 Juli 2014

Bad Dreams

tadi malem gue mimpi. gak tau mimpi buruk apa gak buruk tapi gue rasa ini mimpi buruk. entah apa yang membuat gue bisa berpikiran untuk mimpi seperti itu.
berawal ketika pemilihan presiden, nyokap gue pilih presiden Y dan presiden X yang menang. abis itu presiden Y gak terima dan memutuskan untuk melakukan pengambilan kekuasaan atau kudeta dengan cara meminta bantuan para kyai kyai dan para ustad yang dianggap benar dan membunuh para yahudi (gue bingung kenapa bisa begini-_-). tapi ternyata di luar dugaan, presiden Y dan koloni koloninya justru ngebunuh para muslimin yang ada di masjid masjid.
gue yang melihat itu lari ke rumah dan bilang ke keluarga gue apa yang telah gue liat. awalnya nyokap gue gak percaya, tapi gue yakinin dia terus dan akhirnya dia percaya gak percaya. gie kunci rumah. gue tutup tirai rumah. bener bener make it itu tuh kayak gak ada orang. bener bener ketakutan bakal dibunuh.
abis itu tiba tiba aja rumah gue kedatengan tentara gitu. nyokap kakak gue pada kabur. gue tinggal sendiri sama anak kecil yang udah gue suruh ngumpet dibawah meja dapur dan satu anak lagi yang duduk di meja. takut. gue pun terlentang memejamkan mata pura pura mati. si anak kecil ngikutin gue. tentara itu gak percaya gue udah mati. dia bilang 'kok gayanya sama? yaudah solat sana' terus langsung hilang. gue rada gak percaya, gue terus mejamin mata dan mereka menembak gue.
**
secara gak sadar, gue ngerasa hidup kembali. seseorang menghidupkan gue. makhluk asing yang memiliki kekuasaan khusus untuk membangkitkan orang yang mati garagara kudeta presiden Y. gue pun minta agar keluarga gue kembali. mereka mengabulkan. gue pun meluk keluarga gue.
sumpah. gila. serem banget itu mimpi.

Movies Marathon

Warning: I told you this before you read this. Im not good in english, so if you dont understand about what im saying or if I write something wrong in here, tell me to correct it. Im amateur, still learning english. Thank you.

okay. this is the first time I did this. Movies Marathon!!! wooohooooo!!! or Marathon Movies? ah, whatever.
actually, i did so many times. but in my home. but today, i did it in cinemas hahahhaa.
i went to cinema with gita. we met at bl*tzmegaplex b*p. we took movie at 4.10pm, the title is 'Dawn of the Planet of the Apes'. i thought this movie is sequel from 'Planet of the Apes' but it is not. the old one told about a human who came to a planet of Apes. but the new one told about an earth who living by Apes who can talk as human.
i impress to Caesar, the leader of Apes clan. he is so good leader and charismatic. he hold his principal 'Apes do not kill Apes' till the end. he is the leader who being loved by his followers. he tried to keep peace in both side, Apes and Humans.
the second movie is Deliver Us from Hell (if im not wrong) its Eric Bana's movie.
we watched it because its only the movie left in that hour (9pm). but, both, i and gita little bit (or maybe really) afraid about horror movies haha (lol). i think thats not too scary but i was wrong haha. we do not watch the movie till the end. i thought there are a lot of people who watch this movie but i was wrong. its like just me and gita who watch this! even gita was screamed! and i didnt hear anybody make a sound except me and gita haha. so, at 10.15pm), we are out.

Bokap Gue

bokap gue.
kali ini gue mau ceritain tentang bokap gue. yah, walau gue gak mengetahui tentang dia secara langsung dan utuh dari dia sendiri. gue hanya tau dia dari mulut ke mulut. karena dia bukan tipe orang yang seneng curhat. wk.
oke, next.
bokap gue terbilang cukup tua. dia beda 15taun sama nyokap. sebelum nikah sama nyokap, dia seorang pelaut. duitnya banyak dan menyebabkan dia jadi orang yang boros (keknya sifat boros gue ini dari bokap wkwk) dan rada sombong.
waktu bokap pdkt in nyokap juga dia demen banget hambur hamburin duit. nah pas nikah sama nyokap gue, bokap berhenti jadi pelaut dan kerja di perusahaan om gue yang kerjasama sama pln. kata nyokap, kerjaan dia enak. cuman nyuruh nyuruh orang doang buat masangin kabel kabel gitu (jadi kek mandornya gitu). tapi krisis ekonomi taun 1998 memutuskan kerjasama antara perusahaan om gue dan pln. akhirnya perusahaan itu bangkrut (kata nyokap)  dan bokap menganggur (mengingat usianya udah gak produktif lagi). bokap pun jadi tukang ojek sampe sekarang.
bokap gue orangnya keras. kasar (sifat kasar gue dari dia juga kayaknya wkwk). dan cepat marah (dari dia juga sifat gue yang ini wkwk). tapi dibalik sifat bokap yang kek gini, dia itu posesif. protektif sama anak anaknya dan istrinya (mantan). gue gak tau gimana nenek gue mendidik bokap gue hingga dia bisa kayak gitu. huft.
yang gue banggain dari bokap gue? gak tau. gue belum nemuin. yah, mungkin karena kita udah hidup kepisah jadi gue belum menemukan apa yang bisa gue banggain dari bokap. eh ada deng satu haha. bokap gue perhatian sama anak anaknya!! kayak misalnya gue dateng ke tempat dia, pasti gue ditanyain udah makan apa belom :)
terkadang gue kangen figur bokap. tapi sebenernya gue pengen gak pengen ortu gue cerai sih. tapi gimana ya. itu keinginan nyokap gue. bukan keinginan gue pribadi.
gue sih ya, nyokap gue udah dewasa. jauh berpengalaman. dia tau mana yang baik buat dirinya dan yang engga. jadi gue rasa dia bisa tanggung jawab sama apa yang dia lakuin. dan jadilah sekarang. happy single parents.
tapi engga buat bokap. entah kenapa kalo gue ngeliat bokap, gue sedih. gue kangen dirinya yang dulu. dia kayaknya antara marah, kecewa dan sedih, pisah sama nyokap. karena gue yakin dia masih cinta sama nyokap. dan karena rasa cintanya itulah sampe sampe dia benci sama nyokap. karena dia rasa nyokap selingkuh, menemukan pria lain yang lebih baik dari dia, yang pada kenyataannya engga (tapi eung...).
kadang gue mikir, kalo gue diposisi bokap gimana ya. bercerai dari pasangan lu setelah mengetahui bahwa selama lu menikah pasangan lu itu tertekan.
tapi gue rasa bokap gak kayak gitu. dia pasti mikirin perasaan nyokap juga. dia pasti mikirin gimana cara buat nyokap seneng? mikirin gimana cara buat nyokap bahagia? mikirin gimana caranya agar nyokap mencintai dia? mikirin bagaimana caranya agar dia dicintai?
huft. gue curhat jadinya wkwk.
but however the baddest he is, he is still my dad :) ily dad

Minggu, 20 Juli 2014

CHRISTMAST WISH (FANFICTION)

CHRISTMAST WISH
ketika mimpi menjadi kenyataan, di malam natal... ^^
chara : Kwon Jihwa, Choi Seunghyun, Kwon Jiyong, Song Hyesang, Kim Yuseong
Rated : PG-13
Genre : romance, angst
Summary plot :
Ketika sebuah mimpi menjadi kenyataan di hidup jihwa pada malam natalnya yang kemungkinan besar adalah malam natal terakhirnya karena penyakit leukimia yang di deritanya. Dan impiannya sebelum ia pergi adalah bisa berkencan dengan Choi Seunghyun yang merupakan artis favoritnya seumur hidupnya. Can she??
Author berkata : ini amat sangat gaje, jadi maafkan saya... ^^
***
Prolog
Dua orang pria saling duduk berdekatan melihat foto-foto yang berada di dalam laptop si pria berbaju putih. Si pria yang satu lagi, yang berbaju abu-abu menatap si pria berbaju putih kagum.
“hebat sekali gambar-gambar yang kau potret!” kata si pria berbaju abu-abu.
“ahh, anni... masih belum ada apa-apanya,” si pria berbaju putih berusaha merendah. “eh, ya! Aku punya adik perempuan,”
“aha?” si pria berbaju abu-abu langsung melihat-lihat lagi foto hasil jepretan si pria berbaju putih.
“ia menderita penyakit leukimia,”lanjut si berbaju putih.
“hah?” si baju abu-abu sedikit terkejut, namun ia matanya terus menatap layar laptop si baju putih.
“ne, dia menderita penyakit leukimia dan tidak mempunyai pendonor sumsum tulang belakang yang cocok dan sesuai dengannya,”
“aha?”
“dan dokter sudah mem-vonis dia, hidupnya hanya sampai bulan januari,”
“jangan percaya apa kata dokter, dokter bukan Tuhan...” seru si baju abu-abu tetap menatap layar laptop si baju putih.
“dan dia punya satu keinginan...”
“apa?”
“kencan denganmu,”
Si baju abu-abu langsung menatap heran si pria baju putih. Hening cukup lama dan lalu...
“boleh, ayo kencan denganku!” si baju abu-abu lalu melanjutkan aktivitasnya melihat-lihat layar laptop si baju putih.
“kau serius?” si baju putih menatap si baju abu-abu tidak percaya.
“ne... waktunya untuk hidup katanya tak lama lagi, kan? Yah, apa salahnya aku mengabulkan keinginannya itu?” kata si baju abu-abu sambil mengembangkan senyumnya.
Si baju putih tersenyum bahagia. Tak menyangka, keinginan terakhir adiknya untuk kencan dengan artis idolanya terwujud.
End Prolog
***
Sebentar lagi natal dan aku sekarang ini terbaring di rumah sakit. Tidak merayakan natal yang sebentar lagi akan tiba itu karena penyakit leukimia akut dan sudah di vonis oleh dokter, ini mungkin adalah natal terakhir untukku.
Aku tidak takut. Toh, mungkin ini memang jalan yang terbaik untukku. Untuk apa aku hidup lagi dengan kepala tanpa rambut? Untuk apa aku hidup lagi dengan tubuh kurus kering hanya tulang berlapiskan kulit? Untuk apa aku hidup jika setiap hari kerjaannya hanya selalu mimisan, mimisan dan mimisan? Bukankah aku yang lemah ini hanya menambah beban kedua orangtuaku??
-BRRAAAAAAKK!!-
Tiba-tiba pintu kamar rawat inapku terbuka lebar dan kencang. Oppa ku datang. Jiyong oppa!!
“jihwa!! Aku berhasil!! Aku berhasil!!” teriak jiyong oppa keras yang membuatku menatap ia heran. Berhasil  apa, oppa?
“aku berhasil mengatur janji dengan choi seunghyun untuk kencan kalian!! Aku ceritakan kondisimu yang sebenarnya padanya hari ini dan ia setuju!! Bergembiralah!!” jiyong oppa berteriak benar-benar antusias. Aku memandang wajahnya yang diliputi kebahagian itu.
Mianhae oppa, aku tak mau seunghyun-oppa kencan denganku hanya karena aku menderita penyakit leukimia dan sebentar lagi aku akan mati. Aku mau ia mengetahuiku sebagai jihwa, bukan sebagai gadis berpenyakitan.
Aku membalikkan badanku kearah lain membelakanginya. Lalu berkata pada jiyong oppa, “oppa, aku tidak mau...”
Jiyong oppa sedikit kaget atas pernyataanku.
“kenapa?? Bukankah ini yang selalu kau impi-impikan? Yaitu bisa berkencan dengan choi seunghyun idolamu?” tanya jiyong oppa penasaran sambil membelai kepalaku tanpa rambut itu sayang.
“oppa... aku tak mau seunghyun oppa kencan denganku hanya karena ia merasa kasihan denganku...”
“lalu kau mau ia kencan denganmu karena alasan apa?”
“alasan apapun asalkan bukan kasihan...” jawabku lirih.
Jiyong oppa tersenyum lirih atas jawabanku dan mengecup keningku lembut.
***
Akhirnya aku nekat berangkat pergi ke studio tempat seunghyun-oppa dan jiyong-oppa bekerja keesokkan paginya dengan wig rambut panjangku berwarna coklat. Aku harus pergi!! Benar-benar harus pergi!! Natal tinggal 4 hari lagi!! Dan 4 hari adalah waktu yang cepat!!
Begitu ingin melangkahkan kakiku masuk kedalam studio tempat seunghyun-oppa sedang pemotretan (jiyong-oppa fotographer untuk perusahaan seunghyun-oppa bekerja), langkahku dihalang oleh seorang petugas keamanan berbadan kekar. Wajahnya seram.
“kau mau mencari siapa?” katanya galak.
“seunghyun-oppa,” jawabku berusaha setenang mungkin.
“kau memangnya siapa-nya seunghyun?”
“aku... adiknya seunghyun-oppa...”
Petugas itu tersenyum merendahkan. “banyak orang yang mengatakan kalau dirinya adalah adiknya seunghyun, jawab yang jujur!! Kau siapanya seunghyun? Mau apa kau dengan seunghyun?”
“aku benar adiknya!! Dan aku mau bertemu oppa-ku!!” kataku berbohong pada petugas itu. Petugas itu memandangku kesal. Sepertinya ia tau aku berbohong.
“kau jangan main-main, saeng! Aku serius, kau siapa?? Mau apa kau dengan seunghyun?”
“aku adiknya seunghyun-oppa!! Dan aku mau bertemu oppa-ku!!”
-PLAAKK!!-
“dasar anak kecil!! Berusaha berbohong padaku!! Aku sudah bertanya padamu baik-baik dan kau malah terus berbohong!! Asal kau tau, adik seunghyun sudah ada di dalam studio!! Jangan berusaha kau berbohong padaku!!” seru petugas itu galak setelah menampar pipi kananku. Lalu, petugas sialan itu masuk ke dalam studio dan meninggalkanku sendirian di depan studio dengan pipi memerah karena habis di tampar dan airmata mengalir menuruni pipiku.
Sakit...
Pipiku sakit...
Kupegang pipi kananku, panas... dan sakit...
-TES-
-TES-
Tiba-tiba, dari lubang hidungku mengalir sesuatu berwarna merah pekat bernama darah. Aku menyeka darah  yang keluar dari hidungku itu. Sial... aku mimisan lagi. Disaat seperti ini dengan baju warna putih lagi.
Terus kuseka darah yang mengalir di hidungku itu namun tambah lama darah itu tambah banyak. Terus, terus, terus mengalir sampai baju putih yang kukenakan berubah menjadi warna merah darah.
Aku kalang kabut. Bagaimana ini? Mimisanku tidak kunjung berhenti dan bajuku sudah penuh darah!! Apa yang harus kulakukan??
-BRAAK-
Pintu studio yang ada di depanku terbuka. Jiyong-oppa muncul dari sana!! Bersama seunghyun-oppa!!
“jihwa?? Sedang apa kau disini?? Dan... eommo!! Apa yang terjadi padamu??” jiyong-oppa langsung mendekatiku dan menyeka darah yang terus mengalir dari hidungku.
“jiyong-ah, itu siapa? Apakah kau mengenalnya?” tanya seunghyun-oppa mengamati kami dari tempatnya berdiri – yaitu di depan pintu studio.
“ah, dia...”
“oppa, jangan katakan aku adikmu... please...” aku memotong ucapan jiyong-oppa dengan cepat.
“waeyo?”
“nanti ia akan tau kalau aku adik oppa yang ingin sekali saja berkencan dengannya...” aku berusaha menjelaskan opiniku.
Jiyong-oppa menatapku iba, lalu disekanya lagi darah yang tidak kunjung berhenti dari hidungku.
“ne, oppa mengerti...” kata jiyong-oppa terus menyeka darahku.
“jiyong-ah?? Kau butuh ini??” seunghyun-oppa mendekati kami berdua dan kemudian mengulurkan saputangan putih miliknya pada jiyong-oppa, jiyong-oppa meraihnya. Dan menyeka darahku dengan saputangan seunghyun-oppa.
“kau... sedang apa disini? Apa yang kau lakukan disini?” jiyong-oppa menanyai alasanku datang kemari dengan cepat – atau lebih tepatnya dengan khawatir.
“kau sedang ingin mencari kerja disini, ya?” seunghyun-oppa ikut menimbrung pembicaraan kami. Aku menganggukkan kepalaku berbohong dan jiiyong-oppa menatapku lirih.
“ne...” jawabku yang dengan cepat, ditutupnya mulutku oleh jiyong-oppa. Katanya, “jangan berbicara... darah dari hidungmu terus tidak berhenti...”
“apakah sebaiknya kau bawa saja dia ke rumah sakit?” usul seunghyun oppa yang membuat jiyong-oppa setuju atas usulan itu. Dan selanjutnya, dibawalah aku ke rumah sakit. Tepatnya, rumah sakit tempat kabur aku tadi.
Ahh, menyebalkan.
***
Esoknya, aku kembali pergi ke studio tempat seunghyun-oppa sedang pemotretan (karena kata jiyong-oppa pemotretannya belum berakhir di studionya), kali ini aku mengenakan wig-ku panjang berwarna hitam karena wig coklatku kemarin terkena noda darah yang lumayan banyak dan sulit untuk di bersihkan. Jadi, terpaksa hari ini aku mengenakan wig yang berbeda namun dengan potongan rambut yang sama.
Dan tepat sekali, saat aku berdiri ingin memasuki studio itu – seunghyun-oppa juga ingin memasuki studio foto itu. Ia sedikit kaget bertemu denganku lagi.
“hey, kau yang kemarin, kan? Apakah kau sehat?” tanyanya sambil mengembangkan senyumnya yang tampan itu.
“ah, ne oppa... aku sehat-sehat saja!!” seruku spontan tak menyangka ia mengingatku. “ah, oh ya oppa!! Mianhae, saputanganmu belum bisa ku kembalikan!! Aku masih mencucinya!” tambahku mengingat saputangan yang ia pinjamkan padaku kemarin.
“ah, ne, ne! Tidak apa-apa, buatmu juga tidak apa-apa!” seunghyun-oppa kembali tersenyum. “ehm, aku mau masuk kedalam dulu, yah?”
“ah, oppa!!” aku menahan seunghyun-oppa pergi masuk kedalam studio.
“ne? Waeyo?”
“ah... apakah kau punya waktu luang?” tanyaku benar-benar gugup pada seunghyun-oppa yang menatapku dengan sedikit terkejut.
“ah, untuk apa?”
“aku mau... mengajakmu kencan...” jawabku malu-malu sambil menundukkan kepalaku. Seunghyun-oppa menggaruk kepalanya pelan.
“ah, berapa nomor handphonemu? Nanti aku akan mengabarimu? Bagaimana?” usul seunghyun-oppa yang membuatku mempunyai harapan untuk berkencan dengannya.
“benarkah?”
“ne...” seunghyun-oppa tersenyum terpaksa. Aku pun lalu memberi nomor handphone-ku padanya dan pergi  dengan riang sementara oppa masuk kedalam studio.
Aku tak sabar menantinya!! ^^
***
Author POV
“jiyong-ah, aku mau tanya sesuatu!” panggil seunghyun pada jiyong yang sedang mengatur setting kameranya  untuk pemotretan hari ini.
“apa?”
“siapa gadis yang kemarin?” tanya seunghyun sedikit serius.
“hem... adik kelasku dulu sewaktu SMA,” jawab jiyong berbohong sekenanya.
“oh...” seunghyun ber-ooh ria. “tadi dia datang kesini,” lanjutnya.
“lalu?” jiyong berusaha bersikap tidak peduli namun sebenarnya ia peduli. Apa yang terjadi tadi antara jihwa – adiknya dan seunghyun?
“dia mengajakku kencan. Oh ya, siapa namanya? Tadi aku lupa menanyakan siapa namanya?”
“jihwa...”
“ooh...” kembali seunghyun ber-ooh ria.
“lalu kau menerima ajakan kencannya?” jiyong selesai men-setting kameranya dan kemudian menatap seunghyun dingin.
“victoria f(x) saja aku tolak kencannya, apalagi ia?” kata seunghyun dengan nada sedikit meremehkan. “oh ya, apakah sudah siap untuk pemotretan hari ini?”
“sudah... bersiaplah,” jiyong menyunggingkan senyumnya terpaksa. “oh ya, saat ia mengajakmu kencan, jawaban apa yang kau berikan padanya?”
“nanti aku akan menelponnya dan lalu aku meminta nomor handphonenya dan ia memberikannya, selesai –“ jawab seunghyun enteng.
“jangan membuat ia terluka, seunghyun-ah...”
“kenapa memangnya?”
“kau akan berurusan denganku. Arraseo?” seru jiyong lalu mengalihkan pandangannya kearah lain dan kembali mengecek kameranya yang tadi sudah tersetting.
Seunghyun menatap jiyong lama. Apakah jiyong ada rasa dengan gadis bernama jihwa itu?
***
Seunghyun menatap lama layar handphone-nya yang ada tulisan :

Jihwa^^
089889XXXXX

Ia bingung, apakah sebaiknya ia menerima ajakan jihwa kencan atau tidak? Tapi... tiba-tiba, muncul niatan iseng di pikiran seunghyun. Ia ingin mengerjai jihwa, karena sepertinya – jiyong akan marah padanya jika ia mengerjai gadis itu. Ia ingin tau, apakah benar jiyong akan marah padanya? Dan... bagaimana jiyong akan marah padanya?
Hem...
Seunghyun mengembangkan senyumnya. Kenapa tidak? Toh, teman fotographernya ini tidak pernah marah padanya.
Author POV End
***
Kubuka wig-ku begitu aku kembali ke rumah sakit dan memasang kembali infusku ke punggung tanganku. Kemudian, aku berbaring di tempat tidurku dan pura-pura bahwa aku seharian ini hanya ada di kamar rawat inapku padahal aku pergi ke studio jiyong oppa.
“kau kemana tadi?” tiba-tiba seorang suster perempuan masuk ke kamarku dengan tangan yang memegang nampan berisi obat-obatku yang beragam itu.
Aku mengembangkan senyumku terpaksa lalu memohon padanya, “ah, eonnie... jangan laporkan pada eomma dan jiyong-oppa ya, kalau aku tadi pergi... ya?”
Suster yang kuketahui bernama hyesang itu mengembangkan senyumnya lalu berjalan menghampiriku dan menyerahkan nampan obat yang dibawanya untukku.
“tapi, minumlah obat ini! Jangan dibuangnya!” kata suster itu mengancamku.
Aku mengambil nampan obat itu. Dan meletakkannya di pangkuanku. “aku akan meminumnya, jadi eonnie boleh pergi.”
“minum dihadapanku!!” suster itu menatapku death glare. Aku cemberut di hadapannya. Lalu, dengan terpaksa dan berat hati pun aku menenggak semua obat-obat itu. Satu persatu, dengan total 7 butir obat.
Selesai aku menenggak obat-obat itu, aku menyerahkan nampan itu kembali pada suster sialan itu yang kemudian segera pergi dari ruanganku.
Haaah... tubuhku lemas, pandanganku mulai buram, dan aku mulai mengantuk...
Haahh... itulah sebabnya mengapa aku tidak mau meminum obat itu. Sebab, obat itu membuat aku tidak bisa  melakukan apa-apa dan membuatku tambah menjadi gadis yang lemah. Padahal usiaku sudah 20 tahun.
***
-TRIIT-TRIIT-TRIIT-
Handphoneku berdering keras di meja yang ada disebelah tempat tidurku berada. Aku meraih handphoneku itu dengan cepat.
Engghh... siapa yang mengirimku pesan malam-malam begini?

From : 089797XXXXX
Aku seunghyun, ini jihwa kan? Ayo kita berkencan! Kau mau kita berkencan hari apa? Balas pesanku, ya ^^

Eommo!! Seunghyun-oppa mengirim aku pesan?? Eommo!! Apakah ini mimpi??

Reply : Seunghyun-oppa^^
Ne, oppa?? Hem... kau bisa hari apa? ^^ mianhae, aku mengganggumu...

From : Seunghyun-oppa^^
Anni, anni... kau tidak menggangguku, kook^^ justru mungkin aku yang mengganggumu... apakah aku mengganggumu??
Kau mau kita kencan kapan? Aku bisa kapan saja...

Reply : Seunghyun-oppa^^
Anni, anni oppa!! Kau tidak menggangguku... aku justru sekarang sedang kesepian^^ hemm... seterah oppa sajalah,

From : Seunghyun-oppa^^
Maukah kau kencan di malam natal nanti?
Eommo!! Kencan di malam natal?? Apakah oppa serius?? Apakah ia tak ada janji di malam natal??

Reply : Seunghyun-oppa^^
Apakah oppa tidak ada janji di malam natal?

From : Seunghyun-oppa^^
Ada janji pemotretan dengan jiyong tapi sampai siang saja, sorenya kita bisa berkencan. Apakah kau bisa berkencan di malam natal?

Reply : Seunghyun-oppa^^
Ne, ne, aku bisa!! Gomawo oppa sudah menerima ajakan kencanku!! ^^
Mianhae merepotkan^^

From : Seunghyun-oppa^^
Anni, anni... kau sama sekali tidak merepotkan kook^^ baiklah, aku ini sudah malam. Mianhae mengganggumu, selamat tidur...

Reply : Seunghyun-oppa^^
Selamat tidur juga, oppa... ^^

Haaaahhh...
Oppaa... aku tak sabar menunggu malam natal... untuk berkencan denganmu...
***
Natal tinggal 2 hari lagi dan esok malam adalah malam natal. Tuhan... aku tak sabar menantikannya. Aku tak  sabar menantikan malam natalku dengan seunghyun-oppa!! >///<
“jihwa, keadaanmu sekarang sepertinya lebih baik – apakah ada yang membuatmu senang akhir-akhir ini?” tanya junsu-oppa, dokter khusus untukku  yang masih muda. Usianya baru beberapa tahun diatasku namun ia sangat jenius.
“hem... ne, oppa. Aku sedang senang,” jawabku sambil mengembangkan senyumku.
“baguslah kalau begitu.” Junsu oppa membelai kepalaku lembut.
“hem, oppa!” panggilku sebelum ia pergi. “ahh, apakah besok malam aku boleh keluar?"
Junsu oppa mengernyitkan dahinya. “kau mau pergi kemana?”
“aku mau ken... aku mau pergi keluar!” jawabku yang langsung membuat junsu oppa tersenyum mengerti. “kau mau kencan? Kalau begitu... emm, lihatlah cuaca apa yang akan terjadi esok, kalau cuacanya turun salju dan berangin aku takkan mengijinkanmu pergi keluar, tapi kalau cerah cenderung ke hangat, aku akan mengijinkanmu pergi.” Kata junsu oppa memberitahuku apa kira-kira aku boleh pergi esok malam.
Aku memonyongkan bibirku kecewa. Bukankah malam natal lebih indah kalau cuaca bersalju? Tapi... kenapa aku malah tidak boleh keluar kalau cuaca bersalju?? Haaah... tuhan, kumohon... besok jangan turun salju...
***
 Malamnya, ada pesan dari seunghyun-oppa.

Isinya : From : Seunghyun-oppa^^
Besok kita janjian di taman kota ya, di depan pohon natal terbesar jam 5 sore. Bisa?

Reply : Seunghyun-oppa^^
Ne, ne, oppa!! Aku bisa!! ^^

From : Seunghyun-oppa^^
Baiklah, sampai bertemu besok...

Reply : Seunghyun-oppa^^
 Ne, oppa!! ^^
***
Hari ini, hari itu!! Hari aku kencan dengan seunghyun-oppa!! Eommo!! Tuhan!! Aku tak sabar menantikannya!! Aku tak sabar!! Dan beruntunglah!! Cuaca sampai pukul 3 sore ini terus terang!! Tanpa turun salju sedikit pun!! Tuhaaan... terima kasih banyak!! Aku cinta padaMu!! Dan berkat cuaca yang cerah itu, junsu-oppa jadi mengijinkanku pergi.
“kau memangnya mau kencan dimana?” tanya junsu oppa sambil membantuku mengenakan wig yang kupakai hari ini, wig panjang berwarna coklat.
“taman kota, di depan pohon natal terbesar oppa,” jawabku sambil malu, soalnya aku tak biasa membicarakan hal ini dengan siapapun. Termasuk jiyong oppa!
Oh, ya! Sudah beberapa hari ini eomma tidak memberiku kabar setelah 5 hari yang lalu ia pergi ke Kanada, dan sudah 3 hari belakangan ini jiyong-oppa tidak menjengukku? Kemana oppa ya? Apakah ia sedang sibuk dengan pekerjaannya yang menjadi fotographer itu?
“oh, janjian jam berapa?” junsu  oppa bertanya lagi.
“jam 5 sore,” “hoo – kalau begitu, berhati-hatilah...” kata junsu oppa sambil mencium keningku setelah wigku sudah rapi ku kenakan.
“gomawo oppa,” aku tersenyum padanya.
Lalu, kuambil tas ransel biruku dan menggantungnya di bahuku. Aku siap berangkat. “dah oppa,”
“dah – hati-hati saeng, aku menyayangimuu...”
Aku tersenyum. “aku juga menyayangi oppa...”
***
Akhirnya, aku tiba di taman kota pukul 5 sore lewat 10 menit karena akses jalanan menuju taman kota penuh. Haduuuh, seunghyun-oppa pasti sudah menungguku nih!! Haduuuh... aku ini bagaimana sih?? Bisa-bisanya di hari kencan penting seperti  ini telat?? Haaahh... akhirnya aku sampai di pohon natal terbesar di taman kota juga. Hahh... semoga oppa tidak marah karena aku datang terlambat!! >///< Akupun berkeliling mengitari pohon natal itu berusaha mencari seunghyun-oppa, namun... oppa tidak ada. Haaah – apakah oppa telat datang?
Kuambil handphoneku yang berada di saku celanaku. Dan kuhubungi handphone seunghyun-oppa.
-TUUUT-TUUUT-TUUUT-
Tidak diangkat-angkat. Aku coba hubungi oppa kembali.
-TUUUT-TUUUUT-TUUUT-
Tidak diangkat juga. Kemana oppa?
-TUUUT-TUUUUT-TUUUT- 
Aku kembali menghubungi oppa lagi, namun tidak diangkat-angkat. Oppa, kau kemana? Apakah mungkin oppa sedang dalam perjalanan menuju kesini??
***
Author POV
 “seunghyun-ah, handphone-mu berdering!!” teriak jiyong pada  seunghyun yang sedang melihat-lihat hasil jepretan jiyong.
“sudahlah, biarkan saja!” kata seunghyun cuek mengabaikan panggilan yang ada di handphone-nya.
“memangnya dari siapa sih?” tanya jiyong ingin tau.
“jihwa mungkin,” Seketika jiyong terbelalak kaget atas jawaban yang diberikan seunghyun. Apa katanya tadi?? Jihwaa?? 
Author POV end
***
Hemm... 
satu jam aku menunggu seunghyun-oppa namun ia tak kunjung datang juga. Oppa, kau kemana?? Apakah kau melupakan janji kita?? Lalu... kenapa telponku tidak juga kau angkat?? Kau kemana??
***
Author POV
“apa katamu tadi? Jihwa?? Kenapa ia menelponmu?” tanya jiyong ingin tau. Seunghyun menatap jiyong dengan tatapan menantang.
“kenapa memangnya? Apa urusannya ia denganmu? Ia hanya adik kelasmu saja kan? Sudahlah... lupakan saja,” jawab seunghyun tidak peduli sambil menenggak root beer kaleng miliknya hingga habis.
Jiyong menggeram tangan kesal. Ada apa ini?? Antara seunghyun dan jihwa – adiknya??
Author POV end
***
Tiga jam berlalu  aku disini dan seunghyun-oppa tidak kunjung datang. Aku bertanya-tanya sekarang ini. Apakah ia lupa janji denganku? Apa ia memang sedang dalam perjalanan kesini atau ia memang tidak mau datang?
-PLUK-
Butir-butir salju turun ke bumi begitu airmataku menetes jatuh turun ke pipiku. Aku menyekanya perlahan. Oppa... kau kemana?? Salju mulai turun...
***
Author POV
Junsu menatap keluar jendela ruang kerjanya. Pikirannya melayang jauh ke angan-angan. Bagaimana ya, kabar pasien kesayangannya itu? Hari ini sudah turun salju, apakah teman kencan pasien kesayangannya itu sudah membawa jihwa ke tempat yang hangat? Karena jihwa, tidak boleh berada di tempat yang dingin. Ia harus berada di tempat yang hangat agar tubuhnya tetap hangat dan darah yang ada di dalam tubuhnya pun ikutan hangat.
***
Jiyong tidak tahan. Handphone seunghyun terus berdering dan seunghyun terus mengabaikannya. Jiyong melirik ke arah handphone seunghyun yang berada tak jauh darinya.
Jihwa^^ 24 panggilan tidak terjawab... 
Jiyong menggeram tangannya kesal. Ada apa antara seunghyun dan jihwa?? Kenapa jihwa sampai menelpon seunghyun 24 kali?? Dan kenapa seunghyun tidak menjawab panggilan jihwa?? Ada apa dengan mereka berdua?? Apakah mereka berdua pacaran??
Namun, jiyong menelan mentah-mentah pertanyaan yang ingin ia keluarkan itu. Karena saat ini, ia dan jihwa sedang berperan sebagai kakak kelas dan adik kelas. Tapi... Jiyong mengalihkan pandangannya kearah lain, kearah luar jendela studio photo-nya yang sedang turun salju itu.
Haaah...
sudah beberapa hari ini ia tak mengunjungi adik satu-satunya ini.
Author POV end
***
Sudah dari 4 jam aku menunggu seunghyun-oppa namun ia tak datang juga. Oppa, kau kemana?? Aku merasa dingin oppa. Aku merasa dingin... tubuhku pun mulai bergemetaran saking dinginnya cuaca saat ini. Oppa... kau dimana?? Apakah kau lupa akan janji kita?? Airmata yang sempat tertahan di mataku langsung jatuh menetes menuruni pipiku. Oppa, kau kemana?? Aku tak sanggup lagi melawan dingin ini...
***
Author POV
-TRIIT-TRIIT-TRIIT-
Handphone seunghyun terus berdering hingga kesekian kalinya. Jiyong yang merasa kesal pun akhirnya mengambil handphone seunghyun dan menyerahkannya pada seunghyun agar seunghyun mengangkat panggilan dari adiknya itu.
“angkat!!” perintah jiyong pada seunghyun. Seunghyun menatap jiyong kesal.
“kenapa aku mesti mengangkat panggilan itu?” “karena aku tidak tahan lagi!! Sudah 37 panggilan tidak terjawab darinya sejak 4 setengah jam yang lalu!! Ada apa dengan kau dan dia??” oceh jiyong kesal.
“dia dan aku sedang berkencan, jadi... biarkan saja,” kata seunghyun sambil memakan potato chips-nya benar-benar tidak peduli.
“apa maksudmu kau sedang kencan dengan jihwa?” jiyong menatap seunghyun tidak mengerti.
“aku dan jihwa – adik kelasmu itu sedang berkencan dari 4 jam yang lalu,”
“lalu?? Kenapa kau tidak datang ke tempatnya sekarang?”
“untuk apa? Aku ingin melihat bagaimana kau marah padaku karena aku mempermainkannya...”
-BRUUUUAAAAKKK!!-
Jiyong langsung memukul seunghyun hingga seunghyun yang sedang duduk terjatuh dari kursinya.
“brengsek kau!! Buat apa kau ingin membuatku marah??” teriak jiyong kesal sambil terus memukuli seunghyun emosi. “dia adikku!! Adikku yang pernah kuceritakan padamu bahwa dia itu menderita leukimia dan umurnya tak lama lagi!! Untuk apa kau mempermainkannya hanya untuk membuatku marah?? Kalau ia meninggal bagaimana?? Yang ia inginkan hanya satu sebelum ia meninggal, yaitu berkencan denganmu walaupun hanya satu kali!! Kenapa kau malah mempermainkannya, brengsek!!” Jiyong terus memukuli wajah seunghyun tanpa ampun.
Seunghyun terbelalak kaget. Jadi, jihwa itu... adik jiyong yang menderita leukimia itu dan ingin sekali berkencan dengan seunghyun itu?? Tangan seunghyun tiba-tiba mencengkaram erat tangan jiyong yang ingin memukul wajahnya itu. “lalu kenapa kau bilang bahwa ia adik kelasmu??”
“karena ia ingin kau kencan dengannya tanpa rasa kasihan bahwa hidupnya tak lama lagi, brengsek!!” jiyong kembali melayangkan tinju bertubi-tubi ke wajah seunghyun. Airmatanya mengalir deras. Lalu, seketika jiyong teringat. Diluar sedang turun salju!!
Sedangkan jihwa, harus berada di tempat yang hangat!! Jiyong pun melepaskan pukulan terakhirnya pada seunghyun dan bangkit menendang tubuh seunghyun yang lemas merasa bersalah itu.
“dimana kau janjian dengan jihwa?” tanya jiyong cepat pada seunghyun yang tersungkur di lantai studio dengan wajah berdarah dan memar.
“taman kota didepan pohon natal terbesar...” kata seunghyun sambil menutupi wajahnya, diam-diam ia menangis merasa bersalah.
“aaaaarrrgggghh!! Dasar pabo kau, brengsek!!” jiyong segera pergi setelah mengambil mantel coklat miliknya. Ia ingin ke tempat adiknya berada yang sedang menunggu si brengsek seunghyun itu.
***
Sekarang jam 22.35 malam dan aku benar-benar merasa kedinginan. Oppa, kau kemana? Aku merasa kedinginan. Jari-jariku membeku dan amat putih.
Haahh...haaaahh...haaahhh... oppa...
Bahkan nafasku pun terasa amat dingin, oppa... kau kemana?? Aku tak sanggup lagi. Terpaan angin dan butir-butiran salju yang mengenai tubuhku ini amat dingin. Aku tak sanggup oppa. Aku tak sanggup. Airmataku terus mengalir dari mataku.
Oppa... kau jahat!! Kenapa kau mempermainkanku seperti ini?? Kemana kau oppa?? Kemana?? Kemanaaa??
-BRUUUKKK!!-
Tubuhku ambruk ke aspalan depan pohon  natal terbesar di taman kota itu.
Oppa... oppa jiyong... oppa junsu... tolong aku... aku tak bisa bergerak... aku kedinginan... aku...akuu... oppa...
-TES-TES-TES-
Tetes-tetes darah mengalir dari hidungku. Tuhaaan... bahkan sekarang aku mimisan lagi. Oppa... kau dimana?? Aku membutuhkanmu oppa...
***
Author POV
Jiyong keluar dari bus yang sedang terjebak macet di jalanan menuju taman kota itu. Kemudian  ia berlari, terus berlari sekuat tenaga menuju pohon natal terbesar yang ada di taman kota itu dan penuh di sesaki orang. Ia ingin memastikan, apakah adiknya masih ada disana atau tidak.
-BRUUUKKK- -BRUUUKKK- -BRUUUKKK-
Jiyong terus berlari walau dirinya beberapa kali menabrak orang. Ia ingin segera sampai ke tempat adiknya berada.
-SPLASH-
Jihwa masih berada di depan pohon natal itu. Namun, dengan keadaan mengenaskan. Dengan darah yang keluar dari hidungnya, jihwa tergeletak tak berdaya di depan pohon natal itu. Jiyong dengan cepat meraih tubuh jihwa.
“jihwa, jihwa, jihwa!” panggil jiyong pada adik semata wayangnya itu. “jihwa! Jihwa!” Namun gadis berusia 20 tahun itu tidak membuka matanya. “jihwa, jihwa!” jiyong terus memanggil jihwa. Tapi jihwa tidak membuka-buka matanya. “jihwaa!!” Jiyong mulai meneteskan airmatanya. “jihwa, jihwa, jihwaaa!!”
***
Jiyong keluar dengan airmata mengalir dari matanya dan bajunya yang basah oleh keringat dari ruang ICU rumah sakit Seoul yang menjadi rumah sakit langganan jihwa setiap kali jihwa ambruk. Jiyong terus menangis, meyenderkan badannya di tembok rumah sakit dan kemudian jatuh terjongkok memeluk lututnya. Jiyong kesaal!!
Kenapa adiknya sebodoh itu menunggu orang yang tidak kunjung datang selama hampir 6 jam di cuaca yang dingin begini?? Apakah karena ia sudah terlalu mempercayai seunghyun yang dikiranya baik itu?? Aaarrrrggghhh!! Jiyong memukul lantai rumah sakit dengan perasaan kesal bukan main. Kenapa adiknya begituu bodoh?? Dan kenapa seunghyun begitu brengsek?? Mempermainkan perasaan adiknya yang sedang sekarat itu hanya untuk membuatnya marah karena jiyong tidak pernah marah?? Kenapaaaa?? Jiyong terus memukuli lantai rumah sakit sambil menyesali dirinya yang tidak cepat bertindak cepat tadi saat dirinya masih di studio bersama jiyong. Aaaarrrrggghhh!!!
“mianhae, jiyong-ah...” terdengar suara minta maaf dari seorang pria di depan jiyong. Jiyong menatap pria itu dengan tatapan benci. Ia benci pria itu!! Untuk apa pria itu ada di hadapannya?? Untuk apaa?? Setelah membuat adiknya yang menderita leukimia itu tambah sekarat di ambang kematian??
-BUUUAAAKK!!-
Jiyong melayangkan pukulannya pada pria yang di hadapannya itu.
-BUUUAAAAKK!!-
-BUUUAAAKKK!!-
Jiyong terus memukuli pria itu tanpa mengenal kasihan walaupun pria itu tadi sudah dipukuli olehnya di studio. Si pria juga pasrah saja di pukuli oleh jiyong. Dirinya merasa pantas pukulan bertubi-tubi itu.
-BUUUAAAAKKK!!-
-BUUUAAAKKKK!!-
Tiba-tiba, pintu ruang ICU rumah sakit seoul terbuka. Junsu sang dokter keluar dari ruangan itu dengan muka kaget melihat aksi pemukulan anarkis yang di lakukan oleh jiyong. Buru-buru, ia pun menghentikan aksi jiyong sebelum si pria yang dipukuli itu meninggal di tempat.
“tenanglah, jiyong-ah!! Tenang!! Adikmu berhasil kami semua tangani!! Tenanglah!!” seru junsu menenangkan jiyong. Jiyong melepas tangan junsu yang memegangi tangannya erat dan kemudian meninggalkan kedua cowok itu dingin kedalam ruang ICU.
Author POV end
***
Haaahhh... haaahh... aku dimana?? Hemmm... bau ini?? Dirumah sakit ya?? Pikirku karena kepalaku sakit sekali dan pandanganku sangat buram. Emmmhh, tidak jelas.
“jihwa?” terdengar suara jiyong-oppa di telingaku. Aku meraba-raba sebelah kiriku karena aku merasa suara itu terdengar dari sebelah kiri dan... hup!! Aku dapatkan sebuah tangan dingin dengan sebuah cincin berada di ibu jarinya. Hemm... ini benar! Pasti jiyong-oppa!!
“jiyong-oppa?”
“ne...” ia membelai kepalaku yang kosong itu. Aku tersenyum dan pandanganku mulai menjelas.
“oppa, aku kira aku akan mati tadi...” kataku jujur.
Oppa tersenyum dengan mata berkaca-kaca menahan sedih. “jangan bilang kau akan mati...” katanya sambil mengecup keningku. Haaahh... aku jadi ingin menangis.
-tok-tok-
Pintu ruang ICU terketuk. Muncullah seunghyun oppa dengan wajah memar-memar sehabis berkelahi tersenyum terpaksa menatap kearahku. Aku menatap kehadirannya dengan penuh kekagetan karena tak menyangka ia ada disini dan ia juga menatapku kaget karena aku tak punya rambut.
Tuhan... ia pasti jijik melihatku!! Ia pasti membenciku!! Mana ada gadis di dunia ini hidup tanpa rambut sepertiku?? Aku menundukkan kepalaku malu.
“mianhae aku tak datang...” kata seunghyun-oppa dengan nada pelan. “ehm, apakah kau masih mau kencan denganku?”
Aku mengangkat kepalaku kembali menatap seunghyun-oppa lalu bergantian menatap jiyong-oppa yang menatapku lirih. Oppa, apakah kau sudah memberitahu seunghyun-oppa kalau aku adikmu?
“bagaimana? Sepertinya, kakak kelasmu itu mengincarmu soalnya...” seunghyun-oppa berusaha bergurau namun tak ada yang tertawa. “kalau kau mau, aku takkan mengecewakanmu...”
“apakah kau mengajakku kencan karena aku ‘seperti ini?’” tanyaku padanya sambil menunjuk diriku yang berpenyakitan seperti ini.
“anni...” seunghyun-oppa menggelengkan kepalanya. “aku mengajakmu kencan karena aku tak bisa datang kencan hari ini...” Aku sedikit bergembira dalam hati karena ia mengajakku kencan bukan karena kasihan, tapi karena ia tak bisa datang.
Kemudian, aku menatap jiyong oppa yang ada di hadapanku. Berbisik kecil padanya, “apakah aku boleh kencan dengannya?”
Dan ia menjawab, “ku ijinkan, tapi kalau sesuatu terjadi padamu aku akan membunuhnya. Lihat  saja, aku akan mengawasi kalian berdua!” Aku benar-benar gembira kali ini. Jiyong-oppa mengijinkanku!!
***
Hari ini hari natal, sekaligus hari kencanku dan hari ini, aku mengenakan wig hitamku (yah, seperti biasa – wig coklat kemarin terkena darahku). Junsu-oppa menasihati seunghyun-oppa yang menjemputku agar segera membawaku kembali ke rumah sakit begitu cuaca mulai mendingin atau kemungkinan terburuk jika aku tidak segera di bawa ke rumah sakit adalah keadaanku bisa seperti kemarin.
Seunghyun-oppa mengangguk mengerti dan kami ber-dua pun kemudian pergi jalan-jalan naik mobil seunghyun-oppa dengan pemanas mobilnya menyala.
“kau mau kemana?” tanya seunghyun-oppa ramah padaku. Aku menatapnya yang sedang menyetir itu.
“seterah... oppa mau membawaku kemana?”
“hemm... mau main ke apartement-ku?” seunghyun-oppa mengusulkan diri agar aku main ke apartemennya.
 Baiklah, kenapa tidak? Dan kami pun main di apartemennya hingga sore tiba dan jiyong-oppa menyuruhku kembali kerumah sakit dengan alasan sudah sore dan takut aku kenapa-kenapa.
Akhirnya, seunghyun-oppa pun mengantarku pulang ke rumah sakit namun aku menyuruhnya untuk mengantarku ke taman kota. Karena aku ingin berjalan dengannya melewati pohon natal terbesar yang ada di taman kota yang merupakan mimpiku jika aku punya pacar nanti sewaktu kecil. Namun, mimpi itu belum pernah tercapai hingga kini. Maka dari itu, saat inilah yang tepat!!
Keluar dari mobil seunghyun-oppa, oppa tiba-tiba langsung menghampiriku dengan cepat dan menggandeng tanganku dengan erat. Tangannya hangat membuat mukaku merona. Tuhan... terima kasih telah memberiku kesempatan seperti ini...
“cuaca mulai mendingin, kita kembali saja ya?” ajak seunghyun-oppa karena merasakan angin mulai bertiup dingin.
Aku mengembangkan senyumku meyakinkannya bahwa tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari angin dingin itu. Karena sayang sekali jika kami berdua harus kembali ke mobil, di depan kami sudah ada pohon natal besar itu.
“ayolah, oppa!! Setelah melewati pohon natal besar itu, baru kita kembali ke mobil!” kataku padanya. Seunghyun-oppa tersenyum terpaksa – mengalah. Lalu, aku mengembangkan senyumku bahagia setelah berhasil bergandengan tangan dengan seunghyun-oppa melewati pohon natal besar itu. Mimpiku tercapai!! Mimpiku berkencan dengan seunghyun-oppa pu tercapai!! Tuhan... terima kasih banyak telah memberiku waktu mewujudkan mimpi-mimpiku... aku mencintaiMu Tuhan...
-DEG!!-
Tiba-tiba kurasakan sebuah dentuman hebat di jantungku yang membuatku ingin berteriak keras. Tuhan... ada apa ini?
-DEEEGGG!!-
Dentuman itu semakin hebat dan mulai membuat jantungku merasa kesakitan dan aku kesulitan untuk bernafas.
-DEEEEGGGGG!!-
TUUHAAAAAAANNN!!
***
Author POV
Jihwa yang sedang bergandengan tangan dengan seunghyun di  belakang pohon natal besar itu tiba-tiba meremas pegangan tangan seunghyun yang membuat seunghyun terbelalak kaget. Ada apa ini?? Ada apa dengan jihwa??
-BRRUUUKK-
Tubuh jihwa perlahan ambruk ke tanah yang membuat seunghyun bertambah kaget. “jihwa!!” seunghyun memanggil nama jihwa. “jihwa!” Jihwa menggenggam tangan seunghyun erat. Airmata mulai mengalir dari bolamata gadis itu.
“aku harus pergi, oppa...” kata jihwa yang membuat seunghyun berkaca-kaca.
“jangan jihwa! Kau jangan pergi! Jangan pergi sekarang!!” seru seunghyun tidak merelakan jihwa pergi.
“tapi aku harus pergi, oppa...” jihwa berkata pelan. “aku harus pergi... terimakasih telah mengabulkan mimpi-mimpiku di hari natal... kau sangat baik...”
“anni, aku jahat!! Kumohon jangan pergi, jihwa! Jangan!!” teriak seunghyun beruraian airmata tidak ingin kehilangan jihwa.
Namun terlambat, dan takdir tidak bisa diubah. Gadis itu terlanjur menutup matanya dan pergi ke alam lain. Seunghyun menangisi gadis itu histeris dan memeluk tubuh yang mulai mendingin itu. “jihwaa...”
***
Epilog
“hemm... seunghyun-oppa, maukah kau berkencan denganku?” tanya seorang gadis pada seunghyun ketika dirinya baru saja keluar dari sebuah restoran bersama jiyong dan kekasihnya, hyesang yang merupakan suster dulu yang merawat adiknya jiyong – jihwa waktu di rumah sakit seoul.
Seunghyun menatap gadis itu seksama. “boleh, kau mau kita kencan kapan?” Si gadis itu tersenyum antusias.
“benarkah oppa?? Hemm... besok oppa ada acara tidak?”
“anni...” seunghyun membalas senyuman gadis itu. Gadis itu tambah antusias.
“baiklah, besok ya oppa!! Di taman kota pukul 5 sore!!” kata gadis itu benar-benar girang.
Seunghyun tersenyum menganggukkan kepalanya. “oke, tunggu aku ya!” sahut seunghyun sambil melambaikan tangan pada gadis yang mulai pergi menjauhi dirinya, jiyong dan hyesang itu. “oh ya, siapa namamu?”
“kim yuseong!!”
“baiklah yuseong, daah!!”
Jiyong menatap seunghyun dengan tatapan meremehkan, lalu ia rangkulkan tangannya pada bahu hyesang sambil berkata, “kau akan datang ke tempat kencannya besok?”
“yah, kenapa tidak?” kata seunghyun sambil mengembangkan senyumnya.
END
***
n/a: sori kalo gaje haha. masih amatir

PEER (FANFICTION)

PEER
Chara : shinee member
Notes : cerita one-shoot gue yang pertama. kalo untuk fancfict sih yang kesekian. pernah gue taro di blog fanfiction, gue lupa namanya apa haha. enjoy!
***
Taemin duduk dikamarnya sambil ditemani sebuah buku tulis dan pulpen bertinta hitam. Ia bingung, hari ini ia dapat peer mengarang puisi. Dan masalahnya sekarang adalah. . .taemin gak dapet feel buat bikin puisi!!
Tiba-tiba, onew sang leader datang mendatangi taemin yang sedang termenung sambil memakan ayam goreng lada hitam buatan ibunya. Ia menatap taemin heran, kenapa maknae-nya ini?
“taemin, kau kenapa?” tanya onew perhatian. Taemin menatap onew.
Aha! Tanya onew aja! Barangkali aja – onew punya bahan buat taemin bikin puisi!! Atau – minta onew aja buat bikinin dia puisi!!
“hyung, aku ada tugas buat bikin puisi, bikinin dong hyung!” pinta taemin manja pada hyungnya itu.
Onew terdiam sejenak. “catat, ya?”
Taemin mengangguk semangat.
Ayam. . .
Engkau sangat mempesona. . .
Aku menyukaimu dari dulu. . .
Tak ada yang bisa mengantikan dirimu di hatiku. . .
Terutama jika kau dimakan sambil bermandikan kuah gulai. . .
Ahh, ayam. . .
Aku tak bisa berhenti memikirkanmu. . .
Sekian puisi dari onew yang membuat taemin bengong tidak karuan.
“sudah hyung?” tanya taemin pada onew yang dijawab dengan anggukan kepala onew.
Lalu, taemin menggeleng-gelengkan kepalanya ke segala arah. Masa sih dia pake puisi bikinan onew yang tentang ayam itu??
Dengan cepat, taemin pun segera keluar dari kamarnya dan menghampiri jonghyun yang sedang asik karaoke-an ria.
Tiba-tiba, terbesit ide di kepala jamur taemin.
“hyung!” panggil taemin pada jonghyun. Jonghyun lalu berhenti menyanyi.
“ada apa?”
“aku ada tugas buat puisi, buatin dong hyung –“ rengek taemin pada hyung-nya itu. Jonghyun terdiam sebentar lalu menarik nafasnya dalam-dalam.
Shin sekyung. . .
Mengapa dirimu begitu menawan?
Hingga diriku jatuh ke lubang cintamu ini?
Kenapaa?
Kenapa aku begitu mencintaimu shin sekyung?
Mengapaaa?
‘Aku tak tau hyung’ batin taemin langsung pergi meninggalkan jonghyun yang masih berpuisi ria tentang shin sekyung.
Taemin pun langsung masuk ke kamar minho dan key – dimana key sedang merangkai bunga dan minho sedang tertidur di kasurnya.
Buru-buru, taemin pun mendekati key. Ia rasa, key pasti punya ide untuk membuatkannya puisi yang bagus dan waras.
“hyuung –“
“ada apa?” tanya key tidak begitu peduli karena ia sedang merangkai bunga dengan amat serius.
“buatin aku puisi dong, aku ada peer nih hyung!”
Key langsung menatap tajam wajah taemin. “peer? Kenapa tidak kamu kerjain sendiri? Kenapa malah kamu  minta buatin sama aku? Kamu itu pelajar, taemin!! Kenapa kamu gak kerjain sendiri aja peer-mu itu! Kamu kan bisa buat sendiri! Aduuh taemin, aku kecewa sama kamu. Kamu minta orang lain buat ngerjain peer kamu, apa jadinya dunia kalau semua anak seperti kamu? Ckckckckk, kamu mau jadi apa taemin kalau kerjaannya selalu ngandelin orang terus? Kamu itu masih mudaa! Harusnya kamu kerjain peer-mu sendiri dong! Jangan minta tolong pada orang lain! Mengerti?”
Taemin terdiam menatap wajah marah key. “mengerti umma –“ katanya dengan wajah memelas.
Lalu, ia pun kembali ke kamarnya dengan perasaan putus asa. Dan tiba-tiba, ia punya ide!!
Puisi karya taemin
Peer. . .
Kau begitu menyusahkanku. . .
Tau?
Aku sudah meminta semua hyung-ku untuk mengerjakan peer-ku itu tetapi malah tidak ada yang benar. . .
Yang satu ayam mulu. . .
Yang satu shin sekyung-noona mulu. . .
Dan yang satunya malah ngomelin aku. . .
Dan malahan, hyung-ku yang menjadi satu-satunya harapan terbesarku itu. . .
Tertidur dimana macan galak menjaganya sedang merangkai bunga. . .
Kadang aku merasa hidup ini tidak adil. . .
Kenapa sih harus ada peer???
Taemin tersenyum bangga pada karyanya.’ Hahahahahahaa, puisi yang bagus’ ia memuji dirinya sendiri.
END

Jumat, 18 Juli 2014

Salah Obat atau Guenya yang Salah?

tadi gue barusan baca artikel di forum web K*mpas yang ceritanya tentang temennya si penulis yang salah dikasih obat sama dokternya pas dia lagi di Mesir yang menyebabkan si temennya penulis ini meninggal dunia. Innalillahi...
jadi inget kejadian beberapa waktu yang lalu,
gue yang baru pulang dari kampus tiba-tiba aja gak enak badan. migrain gue kumat dan rasanya nyiksa banget. ya, gue punya penyakit migrain. suka kumat tiap minggu biasanya kalo gue lagi banyak pikiran apa gak kalo lagi telat makan. nah, saat lagi asik tidur-tiduran tiba-tiba gue pengen pup. pas gue pup tiba-tiba dari asshole(?) gue netes darah. gue panik-panik enggak. soalnya gue pikir-pikir warnanya beda sama darah haid dan ini belom waktunya gue buat haid. gue sentuhlah darah itu dan gue jilat, kaga, gue kaga jilat wkwk. gue cium baunya, beda sama bau darah haid. ini darah beneran(?)
selesai pup itu, eh bentar, pas gue nyentuh darah itu dan nyium itu gue udah cebok kok!(?), gue bilang sama nyokap.

gue: ma, tadi pas gemma pup netes darah masa.
nyokap: oh itu, panas dalem kamu.

tapi gue kurang yakin. gue pun search di gugel dan kebanyakan hasil itu menunjukkan ambeien. astagah!!
gak lama dari situ, badan gue panas. gue sempet cerita sama temen kampus gue, Heni namanya. heni juga bilang katanya mungkin gue panas dalem. gue mikir, masa panas dalem dari asshole gue netes darah sih!
besoknya, gue pun pergi ke klinik dokter tempat nyokap gue biasa kalo periksa (dulu). setelah ngantri gak terlalu lama, nama gue pun dipanggil buat masuk ke ruangan dokternya.

dokter: apa keluhanmu?
gue: saya migrain dok. terus gak ada nafsu makan. abis itu sehabis saya BAB netes darah.
dokter: coba tiduran sebentar.

gue pun tiduran. dokter ngambil stetoskop dan nempelin itu stetoskop di perut gue. terus gue disuruh mangap dan gue pun mangap.

dokter: udah.
gue: jadi kenapa dok?
dokter: kamu ambeien.

gue langsung menjerit dalem hati, whaaatt???

gue: migrain saya juga dari situ dok?
dokter: iya /sambil nulis resep/
gue: gak nafsu makan saya juga?
dokter: iya

gue sedikit gak percaya. masa gue ambeien? berbeda sama apa yang nyokap gue katakan!
abis itu gue pun keluar dan ngambil obat. isinya obat ambeien semua.
dalam perjalanan pulang, gue terus mikir gak percaya. perasaan di asshole gue gak ada daging-daging gitu. biasanya kan yang gue baca dari gugel kalo ambeien ada dagingdaging gitu di asshole.
akhirnya, gue mutusin buat ke klinik di perumahan gue. ngantri lama. soalnya di perumahan situ klinik dikit banget. menurut gue malah ini klinik satusatunya di perumahan gue -_-. ok, nunggu setengah jam an nama gue dipanggil dan gue pun masuk ke ruangan dokter yang ternyata dokternya cewek (yang tadi cowok. engga kok gue kaga naksir wkwk).

dokter: kenapa dek?
gue: iya dok. saya mau periksa tensi darah aja.

akhirnya diperiksa lah tensi gue. gue sebelumnya pernah ada gejala hipotensi (tekanan darah rendah) jadi gue mikir mungkin migrain gue gara-gara itu. soalnya waktu gue migrain hebat(?) 4 sampai 5 hari berturut turut migrain gue kaga ilang-ilang itu garagara tekanan darah gue rendah.

dokter: normal kok. 110/70. emang kenapa dek?
gue: gini dok, saya migrain dari kemaren. terus gak nafsu makan juga. terus pas saya BAB netes darah.
dokter: oh coba diperiksa dulu ya.

gue pun disuruh mangap lagi kayak tadi dengar mulut gue disenterin.

dokter: oh kamu panas dalem dek. lidah kamu putih tuh. banyakin minum aer putih.

pikiran gue langsung, lah sama kayak kata emak gue sama si henoi.

dokter: nafsu makan itu juga karna kamu lagi panas dalem jadi gak enak badan buat makan. kamu sempet panas gak? sama mual?
gue: (ngangguk)

dokter: iya itu asam lambung kamu naik makanya jadi rada mual dan gak nafsu makan. terus migrainnya ya gara-gara gak makan itu. nanti saya kasih obat lambungnya biar gak mual jadi mau makan lagi.

abis itu gue keluar dan ngambil obat dan kemudian pulang kerumah. bimbang aja gue selama dijalan. yang satu bilang ambeien, yang satu bilang panas dalem. nyampe rumah, gue pun lapor sama emak gue dan emak gue ketawa pas gue bilang gue dibilang ambeien sama dokter yang pertama.
dan akhirnya, gue minum obat yang dikasih dokter kedua. soalnya besoknya tenggorokan gue sakit. ternyata gue radang tenggorokan-_-.
sampe sekarang tuh obat ambeien masih ada wkwk.

pelajaran dari cerita ini:
percaya sama emak. emak selalu bener wkwk.
sekian!

Rabu, 16 Juli 2014

HOW TO MOVE ON FROM YOUR EX BOYFRIEND/GIRLFRIEND

HOW TO MOVE ON FROM YOUR EX BOYFRIEND/GIRLFRIEND

Did you just break up with your boyfriend/girlfriend and want to move on? ok, firstly, he/she is not your boyfriend/girlfriend and this is the tips of mine how to move on from your ex boyfriend/girlfriend.

1.      Try not to think about him
It may be hard, but if you two broke up, you need to STOP thinking about him/her. You were too good for him/her anyway, so why should you have to think about them? Get away from everything that reminds you of him/ her until you’re over them. Putting away old pictures and maybe even deleting their contacts from your phone and removing them from Facebook. It might seem rude, but you need to move on.
2.      Have Fun
Go out with friends, with family, go bowling, shopping, go to the cinema, ice skating or even go on a date. Anything to take your mind off of your ex. Or maybe go on a vacation. It doesn’t need to be far away, it can be as close as the next city away. But a little time to yourself or with a friends will really give you a new perspective. Find a happiness.
3.      If you still feel sad, share with your family.
They are always there for you and they can definitely keep your mind off of things. Know that your family loves you unconditionally and that you can talk to them about more than you think. If you’re embarrassed, think about when your parents were younger. They experienced the same things – heartbreak, crushes, indecision – which means that they’ve been through the same things before.
4.      Feel good about yourself
Figure out all the things that you’re good about you and your life. Sometimes you just need to love yourself to make yourself better. Don’t pick yourself apart because you weren’t his/her type, or you think the person broke up with you because you think you’re not as attractive as the other person they are dating now. Time to exercise, go to the spa, beautify yourself, because the loser was the one who LOST you. YOU ARE THE PRIZE.
5.      Try to find someone new to love

You could meet this person in the bookstore or a coffee shop, online or in the middle of the street. Never lose hope as to where you will find your one true love. Everything happens for a reason in the great scheme of things. Know that better things are ahead for you, and be glad that your love story will be in the future and not in the past. Motivate yourself for the future and never give up on finding your true love, because he/she is out there somewhere.

SLEEPING UGLY (SLEEPING BEAUTY BUT MY OWN VERSION)

SLEEPING UGLY
Do you know about Sleeping Beauty? Yeah, this is a new version story about Sleeping Beauty but with my own version: Sleeping Ugly.
Once upon a time, there’s a kingdom named Beauty. And in that day, was born a princess from that kingdom who named Aurora. Aurora has three sisters named Belle (who had a story and we will talk about it later, Beauty and The Prince), Jasmine (from Ala Din) and Rapunzel (from Tangled). As Aurora knows, all the princess should be pretty, but unfortunately she is not. She is not beautiful like her sisters, or her mother. She is not like her father too. Because this situation, all mirrors in this kingdom must be hided or destroyed, and Aurora can not see her face.
In Aurora ‘s 17th birthday party, her sister was dressing in their room until Aurora came to that room and saw Rapunzel hold the mirror. Aurora curious and want to know what she looks like. After a few times of debating and fighting, Aurora got the mirrors and she is so shock see her own face. She screamed so loud and then fell to the floor. Her sisters got panic. They are reporting the situation to their parents and call the doctor. The doctor came and said Aurora is coma. All people in that country shocked. Even if Aurora is not good in appearance but she has a good heart.
Day after day, doctor from all the world tried to make Aurora stay awake but nothing. Until the White Witch came to the kingdom to checking the princess condition. After that, she said that the princess should be kissed from someone who loves her to make the princess feels that she is loved.
And then, the King and the Queen ask to all guy in the kingdom who wants to kiss Aurora and most of all said they did not want to. And the King said he will give a special prize for the kisser and all guy said they do. But, the King has a qualification. That is the kisser should be love her. It is a difficult qualification and all guy can not pass it. Until, one guy came to the King. That is a Shanks, the sobber guy. From the first meeting, the King and the Queen do not like him but why they do not give him a chance to save their daughter.
So, the King asked to Shanks, does he love her daughter, and Shanks answered that he does not. But, Shanks continued, how could he loves her if he has not a time with Aurora. The King and the Queen nods. And they give Shanks a time for having a time with Aurora who has a coma. For the first time Shanks saw her, Shanks feels pity of her. He imagined that what if he is the person laying on there? Will his parents do the same like Aurora’s parents do? And after that, slowly Shanks loves her.
In the third day, Shanks kissed her, and she is awake. The King and the Queen and also the other princess so happy with that. Aurora saw Shanks with strangely even if he is her savior. The Queen came to Aurora and said, “even if you are not beautiful like me or like your sisters, however, you are still the princess and you are still my daughter. And do not feel you are not worth to be loved, you worth for it, girl. That is the one who loves you. Shanks.”
The princess cried so loud.
“also, we love you, sister. Mom and Dad love you too. Do not ever think that beauty is everything because it’s not. You are beautiful with your own way,” said Rapunzel with tears falling on her cheeks. The four sisters are hugging together. And both of Shanks and the King and the Queen was smiling.
Yeah, what they said is true. Do not ever think that because you are not beautiful, you are not worth to be loved. You are worth for it. Everyone worth it. Just be beautiful with your own way.